Selasa, 24 April 2012

FITOFARMAKA

Fitofarmaka:

- Kepmen 760 /1992
- Kepmen 761/1992
- Permenkes 760/1992

Fitofarmaka: sed obat/obat tradisional yg telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya, bahan bakunya tdr dr simplisia /sediaan galenika yg telah memenuhi persyaratan yg berlaku di Indonesia
Syarat-syarat fitofarmaka :

- Uji fitofarmaka meliputi :
1. uji toksisitas
2. uji farmakologi
3. uji klinik fitofarmaka

Bahan baku fitofarmaka berupa :

- simplisia
- sed. Galenika

Bentuk sed fitofarmaka harus dipilih sesuai dgn :

- sifat bahan baku
- tujuan penggunaan
- Komposisi fitofarmaka tdk boleh lbh 5 bhn baku
- Fitofarmaka sebelum diedarkan harus mengalami pengujian secara kualitatif, kuantitatif dan memenuhi persyaratan yg berlaku
- Pemerintah membentuk sentra-sentra pengujian fitofarmaka
- Sentra uji tsb harus melaporkan hasil uji kpd Dirjen Farmasi tentang hasil yg didapat
- Obat tradisional harus dikembangkan mjd obat fitofarmaka

Permen 763 tentang pedoman Fitofarmaka:

Prioritas pemilihan Fitofarmaka:

1. Bahan bakunya mudah ddpt
2. Didasarkan pd penyakit yg ada di Indonesia
3. Perkiraan manfaatnya terhadap penyakit tertentu
4. memiliki resiko dan kegunaan yg menguntungkan
5. merupakan satu-satunya alternatif pengobatan

Tahap-Tahap Pengujian:

1. Pengujian farmakologi
a. penapisan farmakologi diperlukan bila blm terdapat petunjuk mengenai khasiatnya
b. bila telah ada petunjuk mengenai khasita, langsung dilakukan pemeriksaan khasiatnya
2. Pengujian toksisitas
a. Akut
b. Sub akut
c. Kronik
d. Kronik (Teratogen, mutagenesis)
3. pengujian farmakodinamik
4. pengembangan sediaan (formulasi)
5. penapisan fitokimia
6. Pengujian klinik

- UU tentang Higienis:

(UU No. 11/1962, UU No.2/1966
- UU tentang AMDAL:

UU tahun 1993

- Ordonansi tentang gangguan
Higienis: segala usaha yang melindungi, memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan manusia
Macam-mcam higienis menurut UU No. 11/1962

1. Higienis air, susu, makanan dan minuman utk konsumsi bg umum
2. Higienis perusahaan, misal debu dr prsh semen
3. Higienis bangunan umum misal pasar dll
4. higienis tempat pemandian umum
5. Higienis alat-alat pengangkutan spt. KA
6. Higienis usaha-usaha bg umum

Usaha pemerintah dlm rangka pelaksanaan UU ini:

1. Penerangan dan pendidikan mengenai higienis
2. bimbingan dlm bidang higienis
3. pengawasan dan pemeriksaan atas keadaan higienis pd usaha bg umum
4. pengawasan dan pemeriksaan hasil produksi dan proses produksi
5. pengawasan dan penggunaan alat yg membahayakan kesehatan
6. Usaha lain yg dianggap perlu

Tujuan dr pelaksanaan UU higienis:

1. rakyat harus mengerti dan sadar akan pentingnya kesehatan baik pribadi maupun masyarakat
2. pemerintah harus memberikan pelayanan dibidang kesehatan
3. utk mencapi hal tsb pemerintah menetapkan hal-hal khusus

UU Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
Setiap kegiatan yg bersifat pembangunan fisik harus terlebih dahulu melalui suatu studi kelayakan dimana menyangkut mengenai AMDAL.

Contoh makalah tentang KB (Keluarga Berencana)

BAB II
MATERI

2.1 Pengertian

Keluarga Berencana adalah usaha untuk mengukur jumlah dan jarak anak yang di inginkan. Untuk dapat mencapai hal tersebut maka dibuatlah beberapa cara atau alternatif untuk mencegah ataupun menunda kehamilan.

2.1.1. Konseling KB di klinik

Dilakukan di klinik diupayakan agar di berikan secara perseorangan di ruang khusus dilaksanakan oleh para petugas medis di klinik, yaitu bidan, perawat, serta dokter. Pelayanan konseling di klinik dilakukan untuk melengkapi sebagai pemantap hasil konseling di lapangan mencakup hal-hal berikut :

a. Memberikan informasi KB yang lebih rinci sesuai dengan kebutuhan klien
b. Memastikan bahwa kontrasepsi pilihan klien telah sesuai dengan kondisi kesehatan

2.1.2. Konseling KB dilapangan non klinik

Dilaksanakan oleh para petugas di lapangan yaitu PPL KB, PKB, PPKBD . Tugas utama dipusatkan oleh pemberian informasi KB, baik dalam kelompok kecil maupun secara perseorangan, adapun yang diberikan mencakup.

a. Pengertian manfaat perencanaan keluarga
b. Proses terjadinya kehamilan
c. Informasi berbagai kontrasepsi yang benar dan lengkap

2.1.3. Perencanaan Keluarga

a. Seorang perempuan telah dapat melahirkan, setelah ia mendapat haid yang pertama
b. Kesuburan seorang perempuan akan terus berlangsung sampai mati haid
c. Kehamilan dan kelahiran terbaik, artinya resiko paling rendah untuk ibu dan anak adalah antara 20-35 tahun
d. Persalinan pertama dan kedua paling rendah resikonya
e. Jarak antara dua kelahiran sebagaiknya 2-4 tahun

2.1.4. Penafisan klien

Tujuan utama penafisan klien sebelum pemberian suatu metode dan kontrasepsi (misalnya pil KB, suntikan atau AKDR) adalah untuk menentukan adanya :

a. Kehamilan

b. Keadaan yang membutuhkan perhatian khusus

Masalah (misalnya diabetes atau tekanan darah tinggi) yang membutuhkan pengamatan dan pengelolaan lebih lanjut.
Pencegah infeksi tujuannya untuk :

1. Melindungi klien dan petugas pelayanan KB dari akibat tertularnya penyakit infeksi

2. Mencegah infeksi silang dalam prosedur KB, terutama pada pelayanan kontrasepsi metode AKDR, suntik, susuk dan kontrasepsi mantap.

3. Menurunkan resiko transmisi penyakit menular seperti hepatitis B dan HIV Aids baik bagi klien maupun petugas fasilitas kesehatan.

2.2. Dengan Alat

2.2.1 Diafragma

Diafragma adalah adalah kap berbentuk bulat cembung, terbuat dari lateks (karet) yang di insersikan kedalam vagina sebelum berhubungan seksual dan menutup serviks.
Jenis :

- Flat spring (flat metal band)
- Coil spring (coiled wire)
- Arching spring (kombinasi metal spring)

Cara Kerja :

Menahan sperma agar tidak mendapatkan akses mencapai saluran alat reproduksi bagian atas (uterus dan tuba falofi) dan sebagai alat tempat spermisida.

Manfaat kontrasepsi :

- Efektif bila digunakan dengan benar
- Tidak mengganggu produksi ASI
- Tidak mengganggu hubungan seksual karena telah terpasang sampai 6jam sebelumnya
- Tidak mengganggu kesehatan klien
- Tidak mempunyai pengaruh sistematik

2.2.2. Spermisida

Spermisida adalah bahan kimia (biasanya non oksinol-9) digunakan untuk menonaktifkan atau membunuh sperma dikemas dalam bentuk :

a. Aerosol (busa)
b. Tablet vaginal, supositoria, disolfable film
c. Cream

Cara Kerja :

Menyebabkan sel membran sperma terpecah, memperlambat pergerakan sperma, dan menurunkan kemampuan pembuhan sel telur.
Pilihan :

- Aerosol efektif segera setelah insersi
- Busa spermisida dianjurkan apabila digunakan hanya sebagai metode kontrasepsi
- Tablet vagina, supositoria dan film penggunaannya disarankan menunggu 10-15 menit sesudah dimasukkan sebelum hubungan seksual
- Jenis spermisida jelly biasanya hanya digunakan diafragma

Manfaat kontrasepsi :

1. Efektif seketika (busa dan krim).
2. Tidak mengganggu produksi ASI .
3. Bisa digunakan sebagai pendukung metode lain.
4. Tidak mengganggu kesehatan klien .
5. Tidak mempunyai pengaruh systematic.
6. Mudah digunakan .
7. Meningkatkan luberikasi selama hubungan seksual.
8. Tidak perlu resep dokter atau pemeriksaan kesehatan khusus.

2.2.3. Kondom

Tipe kondom terdiri dari :

a. Kondom biasa
b. Kondom berkontur
c. Kondom beraroma
d. Kondom tidak beraroma
e. Kondom pria dan wanita

Kondom untuk pria sudah cukup dikenal namun kondom wanita walaupun sudah ada, belum popular dengan alasan ketidak nyamanan atau tidak berisi.

Cara Kerja :

- Kondom mengahalangi terjadinya pertemuan sperma dan sel telur dengan cara mengemas sperma di ujung selubung karet yang dipasang pada penis sehingga sperma tersebut tidak tercurah kedalam saluran reproduksi perempuan.
- Mencegah penularan microorganism e (IMS termasuk HBV dan HIV atau Aids) dari satu pasangan kepada pasangan yang lain khusus (kondom yang terbuat dari lateks dan vinil).

2.3. Hormonal

2.3.1. Impan di Indonesia dikenal beberapa jenis implan, yaitu :

a. Implanon
b. Indoplan
c. Sinoplan
d. Jadena

Pelaksanaan pelayanan :

- Memiliki pencahayaan yang cukup
- Berlantai keramik atau semen sehingga mudah dibersihkan
- Terbebas dari debu dan serangga, dan
- Memiliki ventilasi udara yang baik

Selain itu juga perlu ada fasilitas untuk mencuci tangan termasuk air bersih yang mengalir ( air kran, dll )
Peralatan dan instrumen untuk insersi :

a. Meja periksa untuk berbaring klien
b. Alat penyangga lengan (tambahan)
c. Batang implan dalam kantong
d. Kain penutup steril (disinfeksi tingkat tinggi) serta mangkuk untuk meletakkan implan
e. Sepasang sarung tangan karet bebas bedak yang sudah disteril (didisinfeksi tingkat tinggi)
f. Sabun untuk cuci tangan
g. Larutan anti septic untuk disinfeksi kulit (missal larutan betadin atau jenis golongan pofidon lodin lainnya), lengkap dengan cawan atau mangkuk anti karat
h. Zat anestesi lokal (konsentrasi 1% tanpa epinefrin)

2.3.2. PIL Kontrasepsi pil progestin (mini pil)

a. Cocok untuk perempuan menyusui yang ingin memakai pil KB
b. Sangat efektif pada masa laktasi
c. Dosis rendah
d. Tidak menurunkan produk ASI
e. Tidak memberikan efek samping enstrogen
f. Efek samping utama adalah gangguan perdarahan; perdarahan tidak teratur
g. Dapat dipakai sebagai kontrasepsi darurat
Jenis Mini Pil :
a. Kemasan dengan isi 35 pil : 300 ug lefonolgestrel atau 350 ug noredindron
b. Kemasan dengan isi 28 pil : 75 ug desogetsrel
Cara mini pil :
a. Menekan sekresi gonadotropin dan sinesis steroid seks di ovarium (tidak begitu kuat)
b. Endometrium mengalami transformasi lebih awal sehingga implantasi lebih sulit

100 Kombinasi Tombol Keyboard


KOMBINASI TOMBOL KEYBOARD
1. CTRL+C (Copy)
2. CTRL+X (Cut)
3. CTRL+V (Paste)
4. CTRL+Z (Undo)
5. DELETE (Delete)SHIFT+DELETE (menghapus permanen)
6. CTRL+SHIFT sementara drag sebuah item (menciptakan shortcut)
7. F2 key (merubah nama dari item yang dipilih)
8. CTRL+RIGHT ARROW (memindah kursor ke huruf selanjutnya)
9. CTRL+LEFT ARROW (memindah kursor ke awal huruf)
10. CTRL+DOWN ARROW (memindah kursor ke awal paragraf)
11. CTRL+UP ARROW (memindah kursor ke posisi paragraf sebelumnya)
12. CTRL+SHIFT dengan berbagai tombol arah (menunjukkan daerah yang diblok)
13. CTRL+A (seleksi/blok semua karakter)
14. F3 key (pencarian folder atau file)
15. ALT+ENTER (melihat properties dari item yang dipilih)
16. ALT+F4 (menutup program yang aktif)
17. ALT+ENTER (menunjukkan properties dari object yang terpilih)
18. ALT+SPACEBAR (membuka shortcut pada windows yang aktif)
19. CTRL+F4 (menutup dokumen yang aktif pada dokumen yang banyak dibuka)
20. ALT+TAB (memindah item-item yang aktif)
21. ALT+ESC (urutan item yang telah dibuka)
22. F6 key (elemen-elemen layar pada desktop)
23. F4 key (memunculkan Address bar pada My Computer atau Windows Explorer)
24. SHIFT+F10 (memunculkan shortchut sesuai ikon yang dipilih)
25. ALT+SPACEBAR (memunculkan menu Systen pada windows yang aktif)
26. CTRL+ESC (menampilkan menu Start)
27. ALT+garis bawah pada suatu menu (Menampilkan menu yang sesuai)
28. F10 key (mengaktifkan menu bar program yang sedang aktif)
29. RIGHT ARROW (membuka sebuah submenu terutama menu lanjutan sebelah kanan)
30. LEFT ARROW (membuka sebuah submenu terutama menu lanjutan sebelah kiri)
31. F5 key (Update active window)
32. BACKSPACE (kembali ke direktori sebelumnya di My Computer atau Windows Explorer)
33. ESC (membatalkan proses suuatu eksekusi program)
34. SHIFT memasukkan CD-ROM ke dalam CDROM drive (mencegah CD-ROM dari running otomatis)
35. CTRL+TAB (maju ke tab berikut)
36. CTRL+SHIFT+TAB (mundur ke tab sebelum)
37. TAB (maju tab berdasarkan pilihan)
38. SHIFT+TAB (mundur pada suatu pilihan menu)
39. ALT+huruf yang diUnderlined (lakukan perintah sesuai dengan opsi yang dipilih)
40. ENTER (lakukan perintah atau tombol untuk pelaksana perintah)
41. SPACEBAR (memilih atau mengosongkan check box pada menu aktif pada check box)
42. Arrow keys (menyorot suatu karakter)
43. F1 key (menampilkan Help)
44. F4 key (menampilkan item pada daftar yang aktif)
45. BACKSPACE (kembali ke direktori awal)
46. Windows Logo (menampilkan atau menyembunyikan Start menu)
47. Windows Logo+BREAK (menampilkan System Properties dialog box)
48. Windows Logo+D (menampilkan desktop)
49. Windows Logo+M (Minimize semua windows)
50. Windows Logo+SHIFT+M (Restore minimized windows)
51. Windows Logo+E (membuka My Computer)
52. Windows Logo+F (mencari sebuah file atau folder)
53. CTRL+Windows Logo+F (pencarian komputer terutama dalam suatu jaringan)
54. Windows Logo+F1 (menampilkan Windows Help and Support)
55. Windows Logo+ L (lock windows)
56. Windows Logo+R (membuka Run)
57. Windows Logo+U (membuka Utility Manager) Accessibility Keyboard Shortcuts
58. SHIFT kanan selama delapan detik (menyalakan FilterKeys baik on atau off)
59. Left ALT+left SHIFT+PRINT SCREEN (menyalakan High Contrast baik on atau off)
60. Left ALT+left SHIFT+NUM LOCK (menyalakan MouseKeys baik on atau off)
61. SHIFT lima kali (mengaktifkan StickyKeys)
62. NUM LOCK selama 5 detik (mengaktifkan ToggleKeys)
63. Windows Logo +U (membuka Utility Manager)
64. END (menampilkan isi windows yang aktif paling bawah)
65. HOME (menampilkan isi windows yang aktif paling atas)
66. NUM LOCK+Tanda Asterisk (*) (menampilkan daftar subfolder pada folder yang dipilih)
67. NUM LOCK+tanda plus (+) (menampilkan daftar dari isi suatu folder)
68. NUM LOCK+tanda minus (-) (menutup folder yang dipilih)
69. LEFT ARROW (pilih folder induk)
70. RIGHT ARROW (memilih subfolder pertama)
71. RIGHT ARROW (memulai baris baru)
72. LEFT ARROW (menujunpada akhir baris sebelumnya)
73. UP ARROW (naik satu baris)
74. DOWN ARROW (turun satu baris)
75. PAGE UP (naik satu layar)
76. PAGE DOWN (turun satu layar)
77. HOME (menuju awal suatu baris)
78. END (menuju akhir suatu baris)
79. CTRL+HOME (menuju karakter pertama)
80. CTRL+END (menuju karakter terakhir)
81. SPACEBAR (memilih antar Enlarged and Normal mode ketika karakter disorot)
82. CTRL+O (membuka suatu direktori untuk membuka suatu file pada suatu program)
83. CTRL+N (membuka tampilan baru)
84. CTRL+S (menyimpan suatu file dokumen)
85. CTRL+M (menambah atau menghapus suatu item file dokumen)
86. CTRL+W (membuka window baru)
87. F5 key (Update isi semua console windows)
88. ALT+SPACEBAR (menampilkan menu MMC window)
89. ALT+F4 (menutup tampilan window)
90. ALT+A (menampilkaActionmenu)
91. ALT+V (menampilkan View menu)
92. ALT+F (menampilkan the File menu)
93. ALT+O (menampilkan the Favorites menu)
94. MMC Console Window Keyboard Shortcuts
95. CTRL+P (menampilkan menu untuk mencetak dokumen)
96. ALT+Minus sign (-) (menampilkan menu windows yang aktif)
97. SHIFT+F10 (menampilkan menu opsi dari program yang aktif)
98. F1 key (membuka Help menu)
99. F5 key (reload, update isi dari suatu dokumen)
100. CTRL+F10 (Maximize windows yang aktif)












Optika (Fisika)

OPTIKA

Bidang optika biasanya menggambarkan sifat cahaya tampak, inframerah dan ultraviolet; tetapi karena cahaya adalah gelombang elektromagnetik, gejala yang sama juga terjadi di sinar-X, gelombang mikro, gelombang radio, dan bentuk lain dari radiasi elektromagnetik dan juga gejala serupa seperti pada sorotan partikel muatan (charged beam).

Optik secara umum dapat dianggap sebagai bagian dari keelektromagnetan. Beberapa gejala optis bergantung pada sifat kuantum cahaya yang terkait dengan beberapa bidang optika hingga mekanika kuantum. Dalam prakteknya, kebanyakan dari gejala optis dapat dihitung dengan menggunakan sifat elektromagnetik dari cahaya, seperti yang dijelaskan oleh persamaan Maxwell.

Bidang optika memiliki identitas, masyarakat, dan konferensinya sendiri. Aspek keilmuannya sering disebut ilmu optik atau fisika optik. Ilmu optik terapan sering disebut rekayasa optik. Aplikasi dari rekayasa optik yang terkait khusus dengan sistem iluminasi (iluminasi) disebut rekayasa pencahayaan. Setiap disiplin cenderung sedikit berbeda dalam aplikasi, keterampilan teknis, fokus, dan afiliasi profesionalnya. Inovasi lebih baru dalam rekayasa optik sering dikategorikan sebagai fotonika atau optoelektronika. Batas-batas antara bidang ini dan "optik" sering tidak jelas, dan istilah yang digunakan berbeda di berbagai belahan dunia dan dalam berbagai bidang industri.

Karena aplikasi yang luas dari ilmu "cahaya" untuk aplikasi dunia nyata, bidang ilmu optika dan rekayasa optik cenderung sangat lintas disiplin. Ilmu optika merupakan bagian dari berbagai disiplin terkait termasuk elektro, fisika, psikologi, kedokteran (khususnya optalmologi dan optometri), dan lain-lain. Selain itu, penjelasan yang paling lengkap tentang perilaku optis, seperti dijelaskan dalam fisika, tidak selalu rumit untuk kebanyakan masalah, jadi model sederhana dapat digunakan. Model sederhana ini cukup untuk menjelaskan sebagian gejala optis serta mengabaikan perilaku yang tidak relevan dan / atau tidak terdeteksi pada suatu sistem.

Di ruang bebas suatu gelombang berjalan pada kecepatan c = 3×108 meter/detik. Ketika memasuki medium tertentu (dielectric atau nonconducting) gelombang berjalan dengan suatu kecepatan v, yang mana adalah karakteristik dari bahan dan kurang dari besarnya kecepatan cahaya itu sendiri (c). Perbandingan kecepatan cahaya di dalam ruang hampa dengan kecepatan cahaya di medium adalah indeks bias n bahan sebagai berikut : n = c⁄v

Magnet dan elektromagnet (Fisika)

MAGNET DAN ELEKTROMAGNET

Pada era teknologi yang serba modern ini magnet memegang peranan yang sangat penting. Dari pengembangan sains, telah berhasil membuat alat transportasi yang menggunakan magnet yang disebut kereta api monorel. Berbagai alat menggunakan magnet seperti alat-alat rumah tangga dan alat-alat komunikasi. Apakah sebenarnya magnet itu? Bagaimanakah prinsip kerja alat-alat itu berdasarkan kemagnetan?

KEMAGNETAN BAHAN

Kita dapat menggolongkan benda berdasarkan sifatnya. Pernahkah kamu melihat benda yang dapat menarik benda logam lain? Kemampuan suatu benda menarik benda lain yang berada di dekatnya disebut kemagnetan. Berdasarkan kemampuan benda menarik benda lain dibedakan menjadi dua, yaitu benda magnet dan benda bukan magnet. Namun, tidak semua benda yang berada di dekat magnet dapat ditarik. Benda yang dapat ditarik magnet disebut benda magnetik. Benda yang tidak dapat ditarik magnet disebut benda nonmagnetik.

Benda yang dapat ditarik magnet ada yang dapat ditarik kuat, dan ada yang ditarik secara lemah. Oleh karena itu, benda dikelompokkan menjadi tiga, yaitu benda feromagnetik, benda paramagnetik, dan benda diamagnetik. Benda yang ditarik kuat oleh magnet disebut benda feromagnetik. Contohnya besi, baja, nikel, dan kobalt. Benda yang ditarik lemah oleh magnet disebut benda paramagnetik. Contohnya platina, tembaga, dan garam. Benda yang ditolak oleh magnet dengan lemah disebut benda diamagnetik. Contohnya timah, aluminium, emas, dan bismuth.

Benda-benda magnetik yang bukan magnet dapat dijadikan magnet. Benda itu ada yang mudah dan ada yang sulit dijadikan magnet. Baja sulit untuk dibuat magnet, tetapi setelah menjadi magnet sifat kemagnetannya tidak mudah hilang. Oleh karena itu, baja digunakan untuk membuat magnet tetap (magnet permanen). Besi mudah untuk dibuat magnet, tetapi jika setelah menjadi magnet sifat kemagnetannya mudah hilang. Oleh karena itu, besi digunakan untuk membuat magnet sementara.

Setiap benda magnetik pada dasarnya terdiri magnet-magnet kecil yang disebut magnet elementer. Cobalah mengingat kembali teori partikel zat di kelas VII.
Prinsip membuat magnet adalah mengubah susunan magnet elementer yang tidak beraturan menjadi searah dan teratur. Ada tiga cara membuat magnet, yaitu menggosok, induksi, dan arus listrik.

1. Membuat Magnet dengan Cara Menggosok

Besi yang semula tidak bersifat magnet, dapat dijadikan magnet. Caranya besi digosok dengan salah satu ujung magnet tetap. Arah gosokan dibuat searah agar magnet elementer yang terdapat pada besi letaknya menjadi teratur dan mengarah ke satu arah.

2. Membuat Magnet dengan Cara Induksi

Besi dan baja dapat dijadikan magnet dengan cara induksi magnet. Besi dan baja diletakkan di dekat magnet tetap. Magnet elementer yang terdapat pada besi dan baja akan terpengaruh atau terinduksi magnet tetap yang menyebabkan letaknya teratur dan mengarah ke satu arah. Besi atau baja akan menjadi magnet sehingga dapat menarik serbuk besi yang berada di dekatnya.

Ujung besi yang berdekatan dengan kutub magnet batang, akan terbentuk kutub yang selalu berlawanan dengan kutub magnet penginduksi. Apabila kutub utara magnet batang berdekatan dengan ujung A besi, maka ujung A besi menjadi kutub selatan dan ujung B besi menjadi kutub utara atau sebaliknya.

3. Membuat Magnet dengan Cara Arus Listrik

Selain dengan cara induksi, besi dan baja dapat dijadikan magnet dengan arus listrik. Besi dan baja dililiti kawat yang dihu- bungkan dengan baterai. Magnet elementer yang terdapat pada besi dan baja akan terpengaruh aliran arus searah (DC) yang dihasilkan baterai. Hal ini menyebabkan magnet elementer letaknya teratur dan mengarah ke satu arah. Besi atau baja akan menjadi magnet dan dapat menarik serbuk besi yang berada di dekatnya. Magnet yang demikian disebut magnet listrik atau elektromagnet.

Besi yang berujung A dan B dililiti kawat berarus listrik. Kutub magnet yang terbentuk bergantung pada arah arus ujung kumparan. Jika arah arus berlawanan jarum jam maka ujung besi tersebut menjadi kutub utara. Sebaliknya, jika arah arus searah putaran jarum jam maka ujung besi tersebut terbentuk kutub selatan. Dengan demikian, ujung A kutub utara dan B kutub selatan atau sebaliknya.

Setelah kita dapat membuat magnet tentu saja ingin menyimpannya. Agar sifat kemagnetan sebuah magnet dapat tahan lama, maka dalam menyimpan magnet diperlukan angker (sepotong besi) yang dipasang pada kutub magnet. Pemasangan angker bertu- juan untuk mengarahkan magnet elementer hingga membentuk ran- tai tertutup. Untuk menyimpan dua buah magnet batang diperlukan dua angker yang dihubungkan dengan dua kutub magnet yang berlawanan. Jika berupa magnet U untuk menyimpan diperlukan satu angker yang dihubungkan pada kedua kutubnya.

Kita sudah mengetahui benda magnetik dapat dijadikan magnet. Sebaliknya magnet juga dapat dihilangkan kemagnetannya. Bagaimana caranya? Sebuah magnet akan hilang sifat kemagnetannya jika magnet dipanaskan, dipukul-pukul, dan dialiri arus listrik bolak-balik. Magnet yang mengalami pemanasan dan pemukulan akan menyebabkan perubahan susunan magnet elementernya. Akibat pemanasan dan pemukulan magnet elementer menjadi tidak teratur dan tidak searah. Penggunaan arus AC menyebabkan arah arus listrik yang selalu berubah-ubah. Perubahan arah arus listrik memengaruhi letak dan arah magnet elementer. Apabila letak dan arah magnet elementer berubah, sifat kemagnetannya hilang.

Gelombang, Getaran, Bunyi (Fisika)

GETARAN

Getaran didefinisikan sebagai gerak bolak-balik melalui titik kesetimbangan. Titik kesetimbangan adalah titik dimana saat benda diam. Contoh getaran adalah gerak bandul atau ayunan, gendang yang dipukul, dan lain-lain.
Yang sering membuat kita bingung adalah apakah gerak jarum jam dan gerak kipas angin termasuk getaran? Jawabnya tidak karena gerak jarum jam dan gerak kipas angin tidak mempunyai titik kesetimbangan atau dalam arti titik kesetimbangannya dapat diletakkan dimana saja. Gerak jarum jam dan gerak kipas angin termasuk gerak melingkar.
Ada beberapa besaran yang perlu diperhatikan dalam mempelajari getaran yaitu:
Frekuensi adalah banyaknya getaran yang terjadi tiap satuan waktu, atau didefinisikan sebagai banyaknya getaran yang terjadi setiap satu sekon. Frekuensi dilambangkan dengan f dan bersatuan Hz (dibaca Hertz)
Periode adalah waktu yang dibutuhkan untuk melakukan satu kali getaran. Periode dilambangkan dengan T dan bersatuan sekon.

Simpangan adalah jarak yang ditempuh benda bergetar dan dihitung dari titik kesetimbangan. Simpangan dilambangkan dengan y dan bersatuan meter.

Amplitudo adalah simpangan maksimum yang ditempuh benda bergetar. Amplitudo dilambangkan dengan A dan bersatuan meter.
Hal penting lain yang harus diketahui dalam belajar tentang getaran adalah sebagai berikut :

Untuk getaran pada bandul massa bandul dan amplitudo tidak mempengaruhi besarnya frekuensi dan periode. Tetapi massa mempengaruhi besarnya frekuensi dan periode pada getaran pegas (getaran selaras).

Berikut ini hubungan antara frekuensi dengan periode

f = n/t sedangkan T = t/n. Bila kedua persamaan ini digabungkan maka akan diperoleh persamaan baru yaitu f = 1/T atau T = 1/f.
Hubungan diatas mempunyai arti bahwa antara frekuensi dan periode hubungannya berbanding terbalik yaitu bila frekuensi besar maka periodenya akan kecil, begitu juga sebaliknya bila periodenya besar maka frekuensinya akan kecil.




GELOMBANG
Gelombang adalah getaran yang merambat. Di dalam perambatannya tidak diikuti oleh berpindahnya partikel-partikel perantaranya. Pada hakekatnya gelombang merupakan rambatan energi (energi getaran)
Macam gelombang
Menurut arah getarnya :
- gelombang transversal adalah gelombang yang arah getarnya tegak lurus terhadap arah rambatannya. Contoh: gelombang pada tali , gelombang permukaan air, gelobang cahaya, dll.
- gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarnya sejajar atau berimpit dengan arah rambatannya. Contoh: gelombang bunyi dan gelombang pada pegas.
Menurut amplitudo dan fasenya :
- gelombang berjalan adalah gelombang yang amplitudo dan fasenya sama di setiap titik yang dilalui gelombng.
- gelombng diam (stasioner) adalah gelombang yang amplitudo dan fasenya berubah (tidak sama) di setiap titik yang dilalui gelombang.
Menurut medium perantaranya :
- gelombang mekanik adalah gelombang yang didalam perambatannya memerlukan medium perantara. Hampir semua gelombang merupakan gelombang mekanik.
- Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang didalam perambatannya tidak memerlukan medium perantara. Contoh : sinar gamma (γ), sinar X, sinar ultra violet, cahaya tampak, infra merah, gelombang radar, gelombang TV, gelombang radio.
Persamaan Umum Gelombang
Besaran-besaran dalam gelombang hampir sama dengan besaran-besaran yang dimiliki oleh getaran, antara lain, periode, frekuensi, kecepatan, fase, amplitudo. Ada satu besaran yang dimiliki oleh gelombang tetapi tidak dimiliki oleh getaran, yaitu panjang gelombang.
A
B
C
puncak gelombang
lembah gelombangUntuk memperjelas pengertian, perhatian keterangan dan gambar di bawah ini :
Periode gelombang (T) adalah waktu yang diperlukan oleh gelombang untuk menempuh satu panjang gelombang penuh.
Panjang gelombang (λ) adalah jarak yang ditempuh dalam waktu satu periode (jarak antara A dan C)
Frekuensi gelombang adalah banyaknya gelombang yang terjadi tiap satuan waktu.
Cepat rambat gelombang (v) adalah jarak yang ditempuh gelombang tiap satuan waktu.
v = λ.fDituliskan dengan persamaan : v = , dalam hal ini jika t diambil nilai ekstrem yaitu periode (T), maka S dapat digantikan dengan λ (panjang gelombang). Sehingga persamaan di atas dapat ditulis menjadi :
v = , dan karena f = , maka persamaan tersebut juga dapat ditulis sbb:
Keterangn : T = periode ( s )
f = frekuensi ( Hz )
λ = panjang gelombang ( m )
v = cepat rambat gelombang ( m/s )
1. Gelombang Berjalan
A
P
xDari gambar di samping, jika tali yang sangat panjang dibentangkan dan salah satu ujungnya digetarkan terus menerus, maka pada tali akan terjadi gelombang berjalan di sepanjang tali. Jika titik P berjarak x dari A dan ujung A merupakan sumber getar titik A telah bergetar selama t, maka titik P telah bergetar selama
, dimana v = kecepatan gelombang pad tali.
Dari keadaan di atas, maka kita dapat menentukan persamaan gelombang berjalan yaitu :
, karena , maka :
, karena Tv = λ, maka :
, dapat juga ditulis dengan persamaan :
atau
Faktor ( bilangan gelombang), dan persamaan di atas dapat juga ditulis sbb:
, dimana yp = simpangan getar di P ( m atau cm )
A = Amplitudo ( m atau cm )
ω = kecepatan sudut ( rad/ s )
t = waktu ( s )
k = bilangan gelombang ( /m )
x = jarak titik a terhadap titik P ( m atau cm )
λ (lambda) = panjang gelombang ( m atau cm )
2. Gelombang stasioner (diam)
Gelombang stasioner ini dapat terjadi oleh karena interferensi (penggabungan dua gelombang yaitu gelombang datang dan gelombang pantul.
Pantulan gelombang yang terjadi dapat berupa pantulan dengan ujung tetap dan dapat juga pantulan dengan ujung bebas. Jika pantulan itu terjadi pada ujung bebas, maka gelombang pantul merupakan kelanjutan dari gelombang datang (fasenya tetap), tetapi jika pantulan itu terjadi pada ujung tetap, maka gelombang pantul mengalami pembalikan fase (berbeda fase 180O) terhadap gelombang datang.
Bentuk gelombang stasioner dapat dilukiskan sebagai berikut:
Ujung pantul
Ujung pantul Untuk ujung pantul bebas: Untuk ujung pantul tetap:
Dari gambar di atas terdapat titik-titik yang memiliki amplitudo terbesar (maks) dan titik-titik yang memiliki amplitudo terkecil (nol).
Titik yang memiliki amplitudo terbesar disebut perut gelombang dan titik yang memiliki amplitudo terkecil disebut simpul gelombng.
Dari gambar di atas dapat disimpulkan juga bahwa pada pantulan ujung bebas, ujung pantul merupakan perut gelombang sedangkan pada pantulan ujung tetap, ujung pantul merupakan simpul gelombang.
Percobaan Melde
A
FJika tali yang panjangnya l, dibentangkan dan diberi beban lewat katrol seperti gambar di samping serta ujung A digetarkan terus menerus, maka pada tali akan terbentuk gelombang transversal yang stasioner (diam).
Percobaan ini pertama kali dilakukan oleh Melde untuk menentukan cepat rambat gelombang transversal pada tali.
Dari hasil percobaannya Melde menemukan kesimpulan bahwa cepat rambat gelombang pada tali adalah :
berbanding lurus dengan akar kwadrat tegangan tali (F)
berbanding terbalik dengan akar kwadrat massa per satuan panjang tali (μ)
Dari dua pernyataan di atas dapat dituliskan dengan persamaan :
, dimana F ( m.g) = gaya tegangan tali ( N )
μ = massa per satua panjang tali ( kg /m )
v = cepat rambat gelombang pada tali ( m/s )

BUNYI
Gelombang bunyi merupakan gelombang mekanik yang bersifat longitudinal. Menurut frekuensinya gelombang bunyi dibedakan menjadi 3 yaitu :
a. infrasonic ( f ≤ 20 Hz )
b. audio (audience ) ( 20 Hz < f < 20.000 Hz ) c. ultrasonic ( f > 20.000 Hz )
Dari ketiga jemis gelombang bunyi tersebut, hanyalah bunyi audio saja yang dapat ditangkap oleh tilinga manusia.
Cepat rambat Bunyi
Bunyi dapat merambat padaa 3 jenis zat, yaitu zat padat, zat cair, dan gas. Cepat rambat bunyi tersebut dapat ditentukan dengan persamaan:
a. pada zat padat
E = modulus Young (N/m2)
ρ = massa jenis zat (kg/m3)
v = cepat rambat bunyi ( m/s )
b. pada zat cair
B = modulus Bulk (N/m2)
ρ = massa jenis zat (kg/m3)
v = cepat rambat bunyi ( m/s )
c. pada zat gas
γ = konstante Laplce
R = konstante umum gas ( R = 8,31 j/molK)
T = suhu mutlak gas ( K )
M = massa molekul gas ( kg/mol)
2.Intensitas Bunyi
Energi bunyi biasa disebut dengan intensitas bunyi yang menyatakan energi bunyi tiap satuan waktu yang menembus tiap satuan luas suatu bidang secara tegak lurus (Intensitas bunyi adalah besarnya daya bunyi tiap satuan luas bidang). Dari definisi tersebut intensitas bunyi dapat dinyatakan dengan persamaan :
Dimana : P = daya bunyi ( watt )
A = luas bidang ( m2 )
I = intensitas bunyi (waat/m2)
Apabila sumber bunyi berupa sebuah titik dan bersifat isotropis (menyebar ke segala arah), maka bidang yang ditembus oleh daya bunyi merupakan bidang kulit bola ( A = 4πr2 ). Maka persamaan intensitas bunyi di atas dapat dituliskan sebagai berikut :
, dimana r = jarak sumber bunyi ke suatu titik.
Dari persaman di atas, maka dapat disimpulkan bahwa intensitas bunyi di sutu titik berbanding terbalik dengan kuarat jarak titik tersebut ke sumber bunyi.
Sehingga jika sebuah titik yang berjarak r1 dari sumber bunyi memiliki intensitas I1 dan titik yang berjarak r2 dari sumber bunyi memiliki intensitas I2, maka akan berlaku persamaan:
, jadi
Dimana : I1 = intensitas bunyi di titik 1 (w/m2)
I2 = intensitas bunyi di titik 2 (w/m2)
3.Taraf Intensitas Bunyi ( I )
Taraf Intensitas bunyi didefinisikan sebagai nilai logaritma dari perbandingan antara intensitas suatu bunyi dengan intensitas standar ( intensitas ambang pendengaran ).
Besarnya Taraf Intensitas bunyi dinyatakan dengn persamaan :
, dimana : TI = Taraf intensitas bunyi (dB)
I = intensitas bunyi ( w/m2 )
I0 = intensitas ambang pendengaran.
I0 = 10-12 w/m2
Ambang pendengaran didefinisikan sebagai inensitas bunyi terkecil yang masih dapat didengar oleh telinga normal. (I0 = 10-12 w/m2 )
Ambang peasaan didefinisikan sebagai inensitas bunyi terbesar yang masih dapat didengar oleh telinga normal tanpa rsa sakit (I = 1 w/m2 )




Contoh makalah Antitrombotika

BAB I
ANTI TROMBOTIKA

1.1. Pengertian

Antitrombotik adalah obat yang menghambat agregrasi trombosit sehingga menyebabkan terhambatnya pembentukan thrombus yang terutama sering ditemukan pada system arteri.

1.2. Bagian-bagian dari Anti trombolitik

1.2.1. ASPIRIN

Aspirin sintesis menghambat sintesis tromboksan didalam trombosit dan prostaksiklin dipembuluh darah dengan menghambat secara irrefesible enzim siklok sigenase terjadi karena aspirin mengasetilasi enzim tersebut. Aspirin dosis kecil hanya dapat menekan pembentukan tromboksan, sebagaii akibatnya terjadi pengurangan agregasi trombosit. Sebagai antitrombotik dosis efek aspirin 80-320 mg perhari. Dosis lebih tinggi selain meningkatkan toksisitas (terutama pendarahan), juga menjadi kurang efektif karena selain menghambat tx a2 juga menghambat pembentukan prostaksiklin
Pada infark miokard akut nampaknya aspirin bermanfaat untuk mencegah kambuhnya mioka infark yang fatal maupun non-fatal. Pada pasien penggunaan aspirin jangka panjang juga bermanfaat untuk mengurangi kekambuhan, stroke karena penyumbatan dan kematian akibat gangguan pembuluh darah.
Efek samping misalnya rasa tidak enak di perut mual dan perdarahan saluran cerna biasanya dapat dihindari bila dosis perhari tidak lebih dari 325mg. penggunaan bersama antacid atau antagonis H2 dapat mengurangi efek tersebut. Obat ini dapat mengganggu hemostasis pada tindakan operasi dan bila diberikan bersama heparin atau antikoagulan. Oral dapat meningkatkan resiko pendarahan.
Sekarang tersedia aspirin tablet salut enteric 100mg untuk pencegahan thrombosis pada pasien dengan resiko thrombosis yang tinggi.

1.2.2. DIPIRIDAMOL

Dipiridamol menghambat ambilan dan metabolisme adenosine oleh eritrosit dan sel endatol pembuluh darah,dengan demikian meningkatkan kadarnya dalam plasma.Adenosin menghambat fungsi trombosit dngan merangsang adenilat siklase dan merupakan vaselidator.Dipiridamol juga memperbesar efek anti agregasi prostasiklin.Karena dngan dosis yang di perlukan untuk menghambat agregasi trombosit kira-kira 10%pasien mengalami skit kepala mka sering di beri dosis yang lebih kecil bersama aspirin atau anti koagulan oral.Dipiridamol sering digunakan bersama heparin bersama pasien dengan jantung buatan.Obat ini juga banyak digunakan bersama aspirin pada pasien untuk mencegah struk efek samping yang paling sering yaitu sakit kepala biasanya jarang menimbulkan masalah dngan dosis yang di gunakan sbagai anti trombotik. Efek samping lain adalah pusing,,dan gangguan saluran cerna.

1.2.3. TIKLOPIDIN

Tiklopidin digunakan untuk penceghan kejadian vascular pda pasien stroke. Efek samping yang paling sering mual,muntah dan diare y ang dapat terjadi sampai pada 20% pasien selain itu,antara lain dapat terjadi pendarahan 5% dan yang paling berbahaya leukemia 1%.leukimia dideteksi dengan pemantauan hitung jenis leukosit selama 3 bulan pertama pengobatan dosis tiklopidin umumnya 250 mg,2 kali sehari.agar mula kerja lebih cepat ada yang menngunakan dosis muat 500 mg.tiklopidin terutama bermanfaat untuk pasien.
1.2.4. KLOPIDOGREL

Obat ini sangat mirip dengan tiklopidin dan nampaknya lebih jarang menyebabkan leukemia dibandingkan tiklopidin.klopidogrel merupakan produk dengan mula kerja lambat.dosis umumnya 75 mg per hari dengan atau tanpa dosis muat 300 mg.untuk pencegahan berulangnya struk dengan aspirin nampaknya sama efektif dengan kombinasi tiklopidin dengan aspirin

1.2.5. BLOKER

Banyak uji klinik dilakukan dengan bloker untuk aritmia setelah mengalami infark pertama kali dari the norwegia multicenter study dengan timolol di dapatkan bahwa obat ini dapat menurangi secara bermakna jumlah kematian bila diberikan pada pasien yang telah mengalami infark miokard. Akan tetapi tidak dapat dipastikan apakah hal tersebut disebabkan oleh efek langsung pada penbekuan darah.
1.2.6. PENGHAMBATAN GLIKOPROTEIN
Glikoprotein merupakan permukaan trombosit yang merupakan reseptor yang menyebabkan melekatnya trombosit pada permukaan asing dan antar trombosit,sehingga terjadi agregrasi trombost.
a. Absiksimab digunakan bersama spirin dan heparin untuk pasien yang sedang menjalani angioplastyi& aterektomi. Suatu study pendahuluan (PROLOG) memberikan hasil kurangnya perdarahan bila hepari di kombinasi dengan absiksimab dibandingkan dengan hefarin saja.penelitian lebih besar saat ini sedang dilakukan.efek samping antara lqin perdarahan dan trombositopenia.
b. Integrilin merupakan suatu peptide sintetik yang memounyai afinitas tinggi terhadap reseptor glokoprotei. Integrilin digunakan untuk pengobatan angina tidak stabil dan untuk angioplasty koloner..untuk angioplas koloner integlirin dapat mengurangi infark atau kematian sekitar 20%. Efek samping antara lain pendarahan.
1.3. ZAP ( Zat Aktivator Plasminogen ) penting sebagai pelarut trombus
1.3.1. TPA (Tissue Plasminogen Activator) merupakan protein yang bertanggung jawab pada pemecahan bekuan darah. Protein ini merupakan serine protease (EC 3.4.21.68) yang terdapat dalam sel endotel, sel yang mengelilingi pembuluh darah. Sebagai sebuah enzim, tPA mengkatalisis perubahan plasminogen menjadi plasmin, enzim yang memecah bekuan darah. Karena enzim ini bekerja pada sistem pembekuan darah, sehingga sering digunakan dalam pengobatan stroke trombogenik atau embolik, tetapi dikontraindikasikan pada stroke hemoragik.
1.3.2. UPA ( Urokinase Plasminoen Activator) yang mengikat sel – sel telur melalui reseptor spesifik. Berpatisipasi dalam proteolisis
1.4. Berdasarkan mekanisme kerjanya
1.4.1. Antikoagulansia
Adalah zat-zat yang dapat mencegah pembekuan darah dan digunakan pada saat kecenderungan darah yang meningkat untuk membeku, misalnya pada thrombosis. Anti koaguansia dapat dibagi dalam dua golongan yakni obat bekerja langsung dan juga tak langsung.
a. Obat yang bekerja langsung contonhnya heparin, memiliki berat molekul rendah (contoh enoxparin, nadroparin), golongan ini diberikan secara parentera, dan juga obat mirip heparin (heparinoid) biasanya digunakan secara topical sebagai krim atau salep.
b. Obat yang bekerja tak langsung contoh : warfarin, asenolkumarol, fenprokumon (gol kumarin mempunyai sifat sebagai antagonis vitamin K).

1.4.2. Penghambat Trombosit

Berkhasiat menghindarkan terbentuknya dan berkembangnya trombos dengan jalan menghambat penggumpalannya. Obat-obat yang bekerja menghambat trombosit ini adalah :
- Clopidogrel (1999) Bekerja lewat mekanisme khusus yaitu memblok selektif reseptor ADP (Adenosindiphospate, ADP adalah inductor agregasi thrombosit)
- Aspirin Efek Sampingnya merangsang mukosa lambung, resiko dengan pendarahan
- Dipiridamol efek sampingnya keras kepala, debar jantung, gangguan lambung usus
- Ticlopidin efek sampinya gangguan cerna, ruam kulit, pusing
- Indobufen efek sampingnya alergi, gangguan lambung usus, pendarahan gusi dan hidung
Ex : asetosal, dipiridamol, cilostazol, ticlopidin*, indobufen, epoprostenol dan clopidogrel


1.4.3. Trombolitik

Trombolitika juga di sebut fibrinolitika, berkhasiat melarutkan thrombus dengan cara mengubah plasminogen menjadi plasmin, suatu enzim yang dapat menguraikan fibril. Fibrin ini merupakan zat pengikat dari gumpalan darah. Terutama digunakan pada infark jantung akut untuk melarutkan thrombus yang telah menyumbat arteri koroner. Bila deberikan tepat waktunya, yakni dalam zat pertama setelah timbulnya gejala, obat obat ini dapat membatasi luas nya infark dan kerusakan otot jantung sehingga memperbaiki prognosa penyakit. Juga dapat digunakan untuk mengatasi emboli paru, thrombosis parifer dan trombolyse preoperative. Pemberiannya setelah infark otak akut (dalam waktu 3 jam) masih kontrofesial sehingga masih jarang digunakan.

ES nya meningkatkan resiko pendarahan, terutama pada lansia, dapat dibagi 2 :
a. Enzim fibrinolisis
Ex : Fibrinolysin (Elase®)
b. ZAP
Ex : - Streptokinase
- Alteplase
- Urokinase
- Reteplase

1) Efek samping
Efek samping yang serius dari obat obat ini adalah meningkatnya kecenderungan pendarahan, terutama pendarahan otak, khususnya pada manula. Juga harus di waspadai pada pasien yang condong mengalami pendarahan misalnya yang baru menjalani pembedahan atau menderita luka besar.

Contoh Makalah Bunga Melati

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
2.1 Sejarah
Melati adalah tanaman asli Asia, banyak dijumpai di Indonesia. Di Eropa bunga ini dianggap berasal dari Arab dan dikenal dengan nama Arabian Jasmine. Tanaman melati berbentuk perdu, mempunyai tinggi 0,3-3 m. Kalau tidak dipangkas tanaman melati yang sudah besar akan memanjat pada batang tanaman lain. Tanaman melati banyak ditanam orang di halaman rumah sebagai tanaman hias. Melati juga merupakan tanaman bunga hias berupa perdu berbatang tegak yang hidup menahun.
Di Italia, melati casablanca (Jasminum officinalle), yang disebut Spanish Jasmine ditanam tahun 1692 untuk dijadikan parfum. Tahun 1665 di Inggris dibudidayakan melati putih (J. sambac) yang diperkenalkan oleh Duke Casimo de Medici. Dalam tahun 1919 ditemukan melati J. parkeri di kawasan India Barat Laut yang kemudian dibudidayakan di Inggris pada tahun 1923. Di Indonesia, salah satu jenis melati dijadikan sebagai "puspa bangsa" atau simbol nasional yaitu melati putih (Jasminum sambac), karena bunga putih kecil yang harum ini melambangkan kesucian dan kemurnian, serta dikaitkan dengan berbagai tradisi dari banyak suku di negara ini. Bunga ini merupakan suatu keharusan hiasan rambut pengantin dalam upacara perkawinan berbagai suku di Indonesia, terutama suku Jawa dan Sunda. Jenis lain yang juga populer adalah melati gambir (J. officinale).
Di Indonesia nama melati dikenal oleh masyarakat di seluruh wilayah Nusantara. Nama-nama daerah untuk melati adalah Menuh (Bali), Meulu cut atau Meulu China (Aceh), Menyuru (Banda), Melur (Gayo dan Batak Karo), Manduru (Menado), Mundu (Bima dan Sumbawa) dan Manyora (Timor), Melati Salam (UMI), Malete (Madura) serta Beruq-beruq(Mandar).

2.2 Macam – macam bunga melati
Di antara 200 jenis melati yang telah diidentifikasi oleh para ahli botani baru sekitar 9 jenis melati yang umum dibudidayakan dan terdapat delapan jenis melati yang potensial untuk dijadikan tanaman hias. Sebagian besar jenis melati tumbuh liar di hutan-hutan karena belum terungkap potensi ekonomi dan sosialnya. Tanaman melati termasuk suku melati-melatian atau Oleaceae.
Jenis, varietas dan ciri-ciri penting (karakteristik) tanaman melati adalah sebagai berikut:
- Jasminum sambac Air (melati putih, puspa bangsa)
- Jasminum multiflorum Andr. (melati hutan: gambir, poncosudo, 'Star Jasmine', J. pubescens Willd.).
- Jasminum officinale (melati casablanca, Spanish Jasmine) sinonim dengan J. floribundum = Jasmine grandiflorum). Perdu setinggi 1,5 meter.
- Jasminum rex - Melati Raja King Jasmine).
- Jasminum parkeri Dunn. (melati pot).
- Jasminum mensyi (Jasminum primulinum, melati Primrose).
- Jasminum revolutum Sims. (Melati Italia)
- Jasminum simplicifolium (Melati Australia, J. volibile, melati Bintang). Melati hibrida. Bunga berwarna merah muda dan harum.
Adapun jenis dan varietes Melati yang ada di Pulau Jawa antara lain :
- Jasminum sambac (Melati Putih), antara lain varietas: 'Maid of Orleans', 'Grand Duke of Tuscany', menur dan 'Rose Pikeke'
- Jasminum multiflorum ('Star Jasmine')
- Jasminum officinale (gambir).


2.3 Kegunaan
Selain indah dipandang dan semerbak harumnya, tanaman ini juga berkhasiat obat. Wangi bunga melati memberikan rasa senang dantenang bagi yang menghirupnya. Penanaman dan perawatannya juga sangat mudah. Kandungan kimia dalam bunga dan daunnya seperti indol, benzyl, livalylacetaat, terbukti efektif untuk :
2.3.1 Menghentikan ASI yang keluar berlebihan
Caranya, ambil satu genggam daun melati, tumbuk halus, kemudian tempelkan di seputar buah dada, setiap pagi sebelum mandi.
2.3.2 Sakit mata
Penyakit mata yang ringan seperti mata merah atau belek karena iritasi, bisa diatasi dengan segenggam daun melati. Caranya, ambil satu genggam daun melati, tumbuk halus, kemudian tempelkan pada dahi. Bila sudah mengering ganti dengan yang baru. Ulangi sampai sembuh.
2.3.3 Bengkak akibat serangan lebah
Caranya, ambil 1 genggam bunga melati, remas-remas sampai halus, kemudian tempelkan pada bagian yang tersengat lebah.
2.3.4 Demam dan sakit kepala
Ambil 1 genggam daun melati dan 10 kuntum bunga melati. Campur semua bahan, remas-remas dengan tangan, kemudian direndam dengan air dalam rantang. Cara menggunakannya, air rendaman ini digunakan untuk kompres dahi.

2.3.4 Demam berdarah
Rebus 7 lembar daun melati dan 1,25 gram belimbing dalam 250 ml air hingga menjadi 1 gelas air saja. Setelah dingin, saring dan minumkan pada penderita demam berdarah. Lakukan 3 hari berturut-turut dengan dosis 8 gelas per hari.
2.3.5 Sembuhkan jerawat
Ambil 10 lembar daun melati, cuci bersih, tumbuk / hancurkan hingga lumat atau hingga daunnya menjadi kecil-kecil. Lalu beri dua sendok makan air jeruk nipis, kemudian usapkan daun tersebut ke wajah anda sebagai masker, biarkan semalaman daun tersebut berada di wajah anda. Pagi bersihkan, lakukan setiap 2 kali sehari.
2.3.6 Sesak Nafas
Ambil 10 lembar daun tanaman melati, garam secukupnya. Kedua bahan direbus dengan air 3 gelas sampai mendidih, hingga tersisa 2 gelas saja. Kemudian angkat dan disaring. Setelah ramuan hangat minumlah 2 kali sehari, pagi dan sore masing-masing 1 gelas. Setiap hari bahan ramuan harus diganti.
2.4 Manfaat
- Bunga melati bermanfaat sebagai bunga tabur,
- bahan industri minyak wangi,
- kosmetika,
- parfum,
- farmasi,
- penghias rangkaian bunga, dan
- bahan campuran atau pengharum teh.
2.5 Syarat Pertumbuhan
2.5.1 Iklim yang diperlukan
- Curah hujan 112–119 mm/bulan dengan 6–9 hari hujan/bulan, serta mempunyai iklim dengan 2–3 bulan kering dan 5–6 bulan basah.
- Suhu udara siang hari 28-36 derajat C dan suhu udara malam hari 24-30 derajat C,
- Kelembaban udara (RH) yang cocok untuk budidaya tanaman ini 50-80 %.
- Selain itu pengembangan budi daya melati paling cocok di daerah yang cukup mendapat sinar matahari.
2.5.2 Media tanam
- Tanaman melati umumnya tumbuh subur pada jenis tanah Podsolik Merah Kuning (PMK), latosol dan andosol.
- Tanaman melati membutuhkan tanah yang bertekstur pasir sampai liat, aerasi dan drainase baik, subur, gembur, banyak mengandung bahan organik dan memiliki.
- Derajat keasaman tanah yang baik bagi pertumbuhan tanaman ini adalah pH=5–7.
2.5.3 Ketinggian tempat
Tanaman melati dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik di dataran rendah sampai dataran tinggi pada ketinggian 10-1.600 m dpl. Meskipun demikian, tiap jenis melati mempunyai daya adaptasi tersendiri terhadap lingkungan tumbuh. Melati putih (J,sambac) ideal ditanam di dataran rendah hingga ketinggian 600 m dpl, sedangkan melati Star Jasmine (J.multiflorum) dapat beradaptasi dengan baik hingga ketinggian 1.600 m dpl. Di sentrum produksi melati, seperti di Kabupaten Tegal, Purbalingga dan Pemalang (Jawa Tengah), melati tumbuh dengan baik di dataran rendah sampai dataran menengah (0-700 m dpl).




2.6 Budi Daya Melati
2.6.1 Pemeliharaan bibit stek
- Lakukan penyiraman secara kontinu 1–2 kali sehari.
- Usahakan bibit stek mendapat sinar matahari pagi.
- Pindahkan tanaman bibit stek yang sudah berakar cukup kuat (umur 1–23 bulan) ke dalam polybag berisi medium tumbuh campuran tanah, pasir dan pupuk organik (1:1:1).
- Pelihara bibit melati secara intensif (penyiraman, pemupukan dan penyemprotan pestisida dosis rendah) hingga bibit berumur 3 bulan.
2.6.2 Pembukaan Lahan
- Bersihkan lokasi untuk kebun melati dari rumput liar (gulma), pepohonan yang tidak berguna/batu-batuan agar mudah pengelolaan tanah.
- Olah tanah dengan cara di cangkul/dibajak sedalam 30-40 cm hingga gembur, kemudian biarkan kering angin selama 15 hari
2.6.3 Pembentukan Bedenga
Membentuk bedengan selebar 100-120 cm, tinggi 30-40 cm, jarak antara bedeng 40–60 cm dan panjang disesuaikan dengan kondisi lahan.
2.6.4 Pengapuran tanaman
Tanah yang pH-nya masam dapat diperbaiki melalui pengapuran, misalnya dengan kapur kalsit (CaCO3) dolomit {CaMg (CO3)2}, kapur bakar (Quick lime, CaO)/kapur hidrat (Slakked lime,{Ca(OH)2}. Fungsi/kegunaan pengapuran tanah masam adalah untuk menaikan pH tanah, serta untuk menambah unsur-unsur Ca dan Mg.
2.6.5 Pemupukan tanaman
Tebarkan pupuk kandang di atas permukaan tanah, kemudian campurkan secara merata dengan lapisan tanah atas. Pupuk kandang dimasukkan pada tiap lubang tanam sebanyak 1-3 kg. Dosis pupuk kandang berkisar antara 10-30 ton/hektar. Lubang tanam dibuat ukuran 40 x 40 x 40 cm dengan jarak antar lubang 100-150 cm. Penyiapan lahan sebaiknya dilakukan pada musim kemarau/1-2 bulan sebelum musim hujan.
2.6.6 Pengairan dan Penyiraman tanaman
Pada fase awal pertumbuhan, tanaman melati membutuhkan ketersediaan air yang memadai. Pengairan perlu secara kontinyu tiap hari sampai tanaman berumur kurang lebih 1 bulan. Pengairan dilakukan 1-2 kali sehari yakni pada pagi dan sore hari. Cara pengairan adalah dengan disiram iar bersih tiap tanam hingga tanah di sekitar perakaran cukup basah.
2.6.7 Penyemprotan tanaman
Zat perangsang/zat pengatur Tumbuh (ZPT) dapat digunakan untuk mempertahankan dan meningkatkan produksi bunga, zat perangsang bunga yang berpengaruh baik terhadap pembungaan melati adalah Cycocel (Chloromiguat) dan Etherel. Tanaman melati yang di semprot dengan Cycocel berkonsentrasi 5.000 ppm memberikan hasil bunga yang paling tinggi, yakni 1,45 kg/ tanaman. Cara pemberiannya: zat perangsang bunga disemprotkan pada seluruh bagian tanaman, terutama bagian ujung dan tunas-tunas pembungaan. Konsentrasi yang dianjurkan 3.000 ppm–5.000 ppm untuk Cycocel atau 500-1.500 ppm bila digunakan Ethrel.
2.6.8 Pemangkasan tanaman
Pemangkasan tanaman pada umumnya dimaksudkan untuk mendapatkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman menjadi lebih baik seperti yang diinginkan. Pada tanaman melati, pemangkasan bentuk dilakukan untuk keperluan melati pot atau taman. J. sambac apabila dipangkas bagian cabang dan ranting-rantingnya secara cermat akan terbentuk tanaman yang mempunyai kanopi yang serasi terhadap ukuran pot dan wadahnya dengan jumlah bunga banyak. Demikian pula J. multiflorum dapat dibentuk menjadi tanaman yang tegak berbentuk payung dan penuh bunga dipermukaan kanopinya. Tanaman tersebut menjadi sangat indah dan menarik apabila diletakkan pada posisi yang tepat di dalam suatu taman.
2.6.9 Ciri dan umur panen
Ciri-ciri bunga melati yang sudah saatnya dipanen adalah ukuran kuntum bunga sudah besar (maksimal) dan masih kuncup / setengah mekar. Produksi bunga melati di Indoensia masih rendah yakni berkisar antara 20-25 kg/hektar/hari. Tanaman melati mulai berbunga pada umur 7-12 bulan setelah tanam. Panen bunga melati dapat dilakukan sepanjang tahun secara berkali-kali sampai umur tanaman antara 5-10 tahun. Setiap tahun berbunga tanaman melati umumnya berlangsung selama 12 minggu (3 bulan).
2.6.10 Cara Panen
Pemetikan bunga melati sebaiknya dilakukan pada pagi sore, yakni saat sinar suhu udara tidak terlalu panas.
2.7 Hama dan Penyakit
Tanaman melati tidak luput dari gangguan hama dan penyakit, prinsip pokok dan prioritas teknologi pengendalian hama/penyakit.
a. Pengendalian hayati dilakukan secara maksimal dengan memanfaatkan musuh-musuh alami hama (parasitoid, perdator, patogen) dengan cara :
- memasukan, memelihara, memperbanyak, melepaskan musuh alami
- mengurangi penggunaan pestisida organik sintetik yang berspektrum lebar/menggunakan pestisida selektif.
b. Ekosistem pertanian dikelola dengan cara:
- penggunaan bibit sehat
- sanitasi kebun
- pemupukan berimbang
- pergiliran tanaman yang baik
- penggunaan tanaman perangkap
c. Pestisida digunakan secara selektif berdasarkan hasil pemantauan dan analisis ekosistem.

2.8 Hama
2.8.1 Ulat palpita (Palpita unionalis Hubn)
Pengendalian: dilakukan dengan cara memotong bagian tanaman yang terserang berat dan menyemprotkan insektisida yang mangkus dan sangkil, misalnya Decis 2,5 EC, Perfekthion 400 E/Curacron 500 EC .

2.8.2 Penggerek bunga (Hendecasis duplifascials)
Gejala: menyerang tanaman melati dengan cara menggerek/melubangi bunga sehingga gagal mekar. Kuntum bunga yang terserang menjadi rusak dan kadang-kadang terjadi infeksi sekunder oleh cendawan hingga menyebabkan bunga busuk.
2.8.3 Thips (Thrips sp)
Gejala: menyerang dengan cara mengisap cairan permukaan daun, terutama daun-daun muda (pucuk).
2.8.4 Sisik peudococcus (Psuedococcus longispinus)
Gejala: menyerang tanaman dengan cara mengisap cairan sel tanaman dan mengeluarkan cairan madu.
2.8.5 Ulat nausinoe (Nausinoe geometralis)
Gejala : menyerang daun tanaman melati identik (sama) dengan serangan ulat P. unionalis.
2.8.6 Hama Lain
Hama lain yang sering ditemukan adalah kutu putih (Dialeurodes citri) dan kutu tempurung (scale insects). Bergerombol menempel pada cabang, ranting dan pucuk tanaman melati, menyerang dengan cara mengisap cairan sel, sehingga proses fotosintesis (metabolisme).




2.9 Penyakit
2.9.1 Hawar daun
Penyebab : cendawan (jamur) Rhizcotonia solani Kuhn.
Gejala : menyerang daun yang letaknya dekat permukaan tanah.
2.9.2 Hawar benang (Thread Blight)
Penyebab : jamur Marasmiellus scandens (Mass).
Gejala : menyerang bagian cabang tanaman melati.
2.9.3 Hawar bunga (Flower Blight)
Penyebab : cendawan (jamur) Curvularia sp. Fusarium sp dan Phoma sp,.
Gejala : bunga busuk, berwarna coklat muda dan kadang-kadang bunga berguguran.
2.9.4 Jamur upas
Penyebab : jamur Capnodium salmonicolor. Penyakit ini menyerang batang dan cabang tanaman melati yang berkayu.
Gejala : terjadi pembusukan yang tertutup oleh lapisan jamur berwarna merah jambu pada bagian tanaman terinfeksi apnodium sp. dan Meliola jasmini Hansf. et Stev. Gejala serangan capnodium adalah permukaan atas daun tertutup oleh kapang jelaga berwarna hitam merata.
2.9.5 Bercak daun
Penyebab : jamur Pestaloita sp.
Gejala : bercak-bercak berwarna coklat sampai kehitam-hitaman pada daun.
2.9.6 Karat daun (Rust)
Penyebab : ganggang hijau parasit (Cephaleuros virescens Kunze).
Gejala : pada permukaan daun yang terserang tampak bercak-bercak kemerah-merahaan dan berbulu. Penyakit ini umumnya menyerang daun-daun yang tua.
2.9.7 Antraknosa
Penyebab : jamur Colletotrichum gloesporoides.
Gejala : terbentuk bintik-bintik kecil berwarna kehitam-hitaman. Bintik-bintik tersebut membesar dan memanjang berwarna merah jambu, terutama pada bagian daun. Serangan berat dapat menyebabkan mati ujung (die back).
2.9.8 Penyakit lain
Busuk bunga oleh bakteri Erwinia tumafucuens. Bintil akar oleh nematoda Meloidogyne incognito, penyebab abnormilitas perakaran tanaman. Virus kerdil penyebab terhambatnya pertumbuhan tanaman melati, belang-belang daun dan kadang-kadang seluruh ranting dan pucuk menjadi kaku.











2.9 Beberapa gambar melati













2.10 Daftar Pustaka

http://i-herbal.blogspot.com/2008/05/manfaat-bunga-melati.html Diperoleh, 27 mei 2011, 18:45
http://indorating.com/view.php?pg=2010/09/20092010/8666&judul=Atasi%20Sesak%20Nafas%20Dengan%20Daun%20Melati Diperoleh, 28 mei 2011, 10:26
http://requestartikel.com/db/manfaat+daun+melati+untuk+rambut Diperoleh, 28 mei 2011, 10:27
http://www.resep.web.id/obat/manfaat-bunga-melati.htm Diperoleh, 28 mei 2011, 10:28
http://brilliantoro.wordpress.com/daun-melati-sembuhkan-jerawat/ Diperoleh, 28 mei 2011, 10:29
http://id.shvoong.com/medicine-and-health/alternative-medicine/1986477-resep-manjur-dari-daun-melati/#ixzz1TSWQP3HH Diperoleh, 28 mei 2011, 10:30
http://aliasabdullah.blogspot.com/2007/12/melati-berkhasiat-obat.html Diperoleh, 28 mei 2011, 10:31
http://wuryan.wordpress.com/2008/06/18/budidaya-melati/ Diperoleh, 28 mei 2011, 10:32
http://www.blogiztic.net/info/tanaman/cara-budidaya-bunga-melati-yang-benar.html Diperoleh, 28 mei 2011, 10:33
http://blogs.unpad.ac.id/trisnamonica/2010/06/13/budidaya-bunga-melati/ Diperoleh, 29 mei 2011, 22:10,







Senin, 23 April 2012

Cara penyimpanan obat secara umum

Cara penyimpanan obat

Penyimpanan Obat secara Umum adalah :

a. Ikuti petunjuk penyimpanan pada label/ kemasan
b. Simpan obat dalam kemasan asli dan dalam wadah tertutup rapat.
c. Simpan obat pada suhu kamar dan hindari sinar matahari langsung.
d. Jangan menyimpan obat di tempat panas atau lembab.
e. Jangan menyimpan obat bentuk cair dalam lemari pendingin agar tidak beku, kecuali jika tertulis pada etiket obat.
f. Jangan menyimpan obat yang telah kadaluarsa atau rusak.
g. Jangan meninggalkan obat di dalam mobil untuk jangka waktu lama.
h. Jauhkan obat dari jangkauan anak-anak.
Beberapa sistem yang umum dalam pengaturan obat :
a. Alfabetis berdasarkan nama generik
Obat disimpan berdasarkan urutan alfabet nama generiknya. Saat menggunakan sistem ini, pelabelan harus diubah ketika daftar obat esensial direvisi atau diperbaharui.
b. Kategori terapetik atau farmakologi
Obat disimpan berdasarkan indikasi terapetik dan kelas farmakologinya.
c. Bentuk sediaan
Obat mempunyai bentuk sediaan yang berbeda-beda, seperti sirup, tablet, injeksi, salep atau krim. Dalam sistem ini, obat disimpan berdasarkan bentuk sediaannya. Selanjutnya metode-metode pengelompokan lain dapat digunakan untuk mengatur obat secara rinci.
d. Frekuensi penggunaan
Untuk obat yang sering digunakan (fast moving) seharusnya disimpan pada ruangan yang dekat dengan tempat penyiapan obat. Kondisi Penyimpanan Khusus Beberapa obat perlu disimpan pada tempat khusus untuk memudahkan pengawasan, yaitu :

 Obat golongan narkotika dan psikotropika masing-masing disimpan dalam lemari khusus dan terkunci.
 Obat-obat seperti vaksin dan supositoria harus disimpan dalam lemari pendingin untuk menjamin stabilitas sediaan.
 Beberapa cairan mudah terbakar seperti aseton, eter dan alkohol disimpan dalam lemari yang berventilasi baik, jauh dari bahan yang mudah terbakar dan peralatan elektronik. Cairan ini disimpan terpisah dari obat-obatan

Contoh laporan pkl farmasi di Puskesmas Garuda Bandung

BAB II
URAIAN UMUM

2.1 Sejarah Puskesmas Garuda Bandung
UPT Puskesmas Garuda adalah salah satu dari 31 UPT Puskesmas yang ada di kota Bandung dan memiliki 1 Puskesmas Jejaring (PKM Babatan). Secara administrasi UPT Puskesmas Garuda terletak di Kelurahan Garuda Kecamatan Andir. Wilayah UPT Puskesmas Garuda meliputi 4 Kelurahan yaitu : Kelurahan Maleber, Garuda, Dungus Cariang dan Campaka. Letak UPT Puskesmas Garuda cukup strategis karena dekat dengan jalan Rajawali dan Garuda yang memiliki akses transportasi umum dari berbagai jurusan.
Oleh karena masyarakat pengunjung UPT Puskesmas Garuda hampir setengahnya berasal dari luar wilayah terutama yang berbatasan dengan Kecamatan Andir. Kependudukan memegang peranan penting dalam peningkatan kesadaran mengenai kesehatan juga penularan penyakit.
Mobilitas yang tinggi memungkinkan distribusi penyakit lebih mudah. Faktor-faktor yang mempengaruhi kependudukan antara lain : kepadatan penduduk, sebaran penduduk berdasarkan jenis kelamin, mata pencaharian, pendidikan dan agama. UPT Puskesmas Garuda juga merupakan puskesmas perkotaan yang tentu saja berbeda dengan kondisi puskesmas di daerah. Berdasarkan data kunjungan pasien, hanya 7,2% penduduk warga Kecamatan Andir yang masuk dalam wilayah kerja Puskesmas Garuda yang memanfaatkan UPT Puskesmas Garuda untuk mendapatkan pelayanan kesehatan pada bulan Agustus sampai bulan Desember.
Kecilnya persentase warga dalam wilayah yang memanfaatkan UPT Puskesmas Garuda berhubungan dengan faktor tingkat pengetahuan, banyaknya sarana kesehatan swasta yang ada di wilayah UPT Puskesmas Garuda dan lokasi Puskesmas lebih dekat dengan batas wilayah kota lain. Banyaknya sarana kesehatan swasta ini memberikan banyak peluang bagi warga untuk memilih sarana yang menurut warga sesuai, terjangkau dan memberikan pelayanan yang bermutu.
2.1.1 Visi dan Misi
Sebagai unit pelayanan kesehatan terdepan di masyarakat, UPT Puskesmas Garuda mempunyai visi dan misi sebagai berikut :
Visi UPT Puskesmas Garuda :
“Mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal secara mandiri”
Misi UPT Puskesmas Garuda :
a. Meningkatkan kualitas dan optimalisasi sumber daya manusia
b. Meningkatkan kualitas dan kuantitas cakupan program
c. Membangun kemandirian kesehatan masyarakat melalui peningkatan PHBS
d. Merencanakan dan melaksanakan setiap kegiatan berdasarkan data yang akurat dan dapat dipertanggung jawabkan
e. Mengembangkan peran dan fungsi Puskesmas dalam melaksanakan
kemitraan dengan berbagai pihak terkait dalam upaya peningkatan mutu pelayanan dan pemberdayaan masyarakat
f. Mengembangkan kemampuan Puskesmas sebagai unit kesehatan madiri dalam pemberian pelayanan kesehatan terhadap masyarakat
g. Melaksanakan pelayanan kesehatan dengan pelayanan prima
2.1.2 Strategi Puskesmas Garuda Bandung
a. Meningkatkan pelayanan kesehatan dengan mengacu pada ISO 2000 melalui peningkatan kualitas SDM dan kelengkapan sarana penunjang pelaksanaan kegiatan.
b. Mengembangkan sistem pencatatan dan pelaporan dengan komputerisasi. Mengembangkan program konsultas gizi, klinik sanitasi,HR,remaja,dan puskesmas dengan kerjasama lintas program.
c. Memaksimalkan ruangan dan fasilitas yang tersedia guna peningkatan kualitas pelayanan kesehatan.

Larangan bagi Pegawai Puskesmas Garuda :
1) Dilarang melakukan aktifitas lain diluar jam kerja yang mengurangi independensi dan objektifitas dalam mengambil kepustusan atau mempengaruhi efektifitas dan ketepatan waktu penyelesaian pekerjaan pribadi yang bersangkutan.
2) Dilarang menjual, menggadaikan, menyewakan, atau meminjamkan obat, dokumen, atau surat-surat berharga milik puskesmas secara tidak sah.
3) Dilarang menggunakan kata kasar, rasial (agama) yang akan menciptakan lingkungan kerja yang tidak sehat.
4) Dilarang melakukan tindakan yang bersifat negatif dengan maksud membalas dendam terhadap bawahannya atau orang lain di dalam maupun di luar lingkungan kerjanya.

pengertian Obat tradisional

BAB II
MATERI

2.1 Pengertian dan Jenis Obat Tradisional

Obat tradisional sudah dikenal masyarakat sejak zaman dahulu. Pengobatan dengan menggunakan obat-obatan tradisional juga merupakan salah satu alternative dalam bidang pengobatan. Memang, kita tidak dapat memungkiri bahwa obat tradisonal mempunyai kedudukan yang sangat khusus dalam masyarakat, karena merupakan warisan budaya bangsa di bidang kesehatan Obat Tradisional yang lebih dikenal sebagai jamu, diperlukan masyarakat untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, memelihara keelokan tubuh serta kebugaran dan ada beberapa yang digunakan untuk mengobati penyakit .
Sesuai yang tertulis dalam UU RI No.23 tahun 1992, pengamanan terhadap obat tradisional bertujuan untuk melindungi masyarakat dari obat tradisional yang tidak memenuhi syarat baik persyaratan kesehatan maupun persyaratan standar. Izin usaha Industri Obat Tradisional dan Pendaftaran Obat Tradisional yaitu Permenkes RI no.246/Menkes/Per/V/1990. Di dalam Permenkes RI no.246/Menkes/Per/V/1990 dijelaskan beberapa istilah yang berkaitan dengan obat tradisonal sebagai berikut :

1. Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan mineral, sediaan galenik atau campuran dari bahan-bahan tersebut, yang secara tradisonal telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman.

2. Industri obat tradisiona (IOT) adalah yang memproduksi obat tradisional dengan total asset di atas Rp 600.000.000,- (enam ratus juta rupiah), tidak termasuk harga tanah dan bangunan.

3. Industri kecil obat tradisional (IKOT) adalah industri obat tradisonal dengan total asset lebih dari Rp 600.000.000,- (enam ratus juta rupiah), tidak termasuk harga tanah dan bangunan .

4. Usaha jamu racikan adalah suatu usaha peracikan, pencampuran dan atau pengolahan obat tradisional dalam bentuk rajangan, serbuk, cairan, pilis, tapel, atau parem dengan skala kecil, dijual di satu tempat tanpa penandaan dan atu merk dagang .

5. Usaha jamu gendong adalah usaha peracikan, pencampuran, pengolahan dan pengedaran obat tradisional dalam bentuk cairan, pilis, tapel, tanpa penandaan dan atau merk dagang serta dijajakan untuk langsung digunakan.
6. Memproduksi adalah membuat, mencampur, megolah, mengubah bentuk, mengisi, membungkus, dan atau member penandaan obat tradisional untuk diedarkan .

7. Mengedarkan adalah menyajikan, menyarhkan, memiliki atau menguasai persediaan di tempat penjualan dalam Industri obat Tradisional atau tempat lain, termasuk dikendraan dengan tujuan untuk dijual kecuali jika persediaan di tempat tersebut patut diduga untuk dipergunakan sendiri.

8. Obat tradisional lisensi adalah obat tradisional asing yang diproduksi oleh suatu Industri Obat Tradisional atas persetujuan dari perusahaan yang bersangkutan dengan memakai mrk dan nama dagang perusahaan tersebut.

9. Penandaan adalah tulisan atau gambar yang dicantumkan pada pembungkus, wadah atau etiket dan bosur yang disertakan pada obat tradisional yang memberikan informasi tentang obat tradisional tersebut.

10. Pilis adalah obat tradisional dalam bentuk padat atau pasta yang digunakan dengan cara mencoletkan pada dahi.
11. Parem adalah obat tradisional dalam bentuk padat, pasta atau seperti bubur yang digunakan dengan cara melumurkan pada kaki dan tangan atau pada bagian tubuh lain.

12. Tapel adalah obat tradisional dalam bentuk padat, pasta atau seperti bubur yang digunakan dengan cara melumurkan pada seluruh permukaan perut .

13. Sediaan galenik adalah hasil ekstraksi bahan atau campuran bahan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan atau hewan.

14. Bahan tambahan adalah zat yang tidak berkhasiat sebagai obat yang ditambahkan pada obat tradisional untuk meningkatkan mutu, termasuk mengawetkan, member warna, menyedapkan rasa dan bau serta memantapkan warna, rasa, bau ataupun konsistensi.

2.1.1 Jamu

Jamu adalah obat tradisional yang disediakan secara tradisional, misalnya dalam bentuk serbuk seduhan atau cairan yang berisi seluruh bahan tanaman yang menjadi penyusun jamu tersebut serta digunakan secara tradisional. Pada umumnya, jenis ini dibuat dengan mengacu pada resep peninggalan leluhur yang disusun dari berbagai tanaman obat yang jumlahnya cukup banyak, berkisar antara 5 – 10 macam bahkan lebih.

Golongan ini tidak memerlukan pembuktian ilmiah sampai dengan klinis, tetapi cukup dengan bukti empiris. Jamu yang telah digunakan secara turun-menurun selama berpuluh-puluh tahun bahkan mungkin ratusan tahun, telah membuktikan keamanan dan manfaat secara langsung untuk tujuan kesehatan tertentu.

2.1.2 Obat Herbal Terstandar

Obat herbal terstandar adalah obat tradisional yang disajikan dari ekstrak atau penyarian bahan alam yang dapat berupa tanaman obat, binatang, maupun mineral. Untuk melaksanakan proses ini membutuhkan peralatan yang lebih kompleks dan berharga mahal, ditambah dengan tenaga kerja yang mendukung dengan pengetahuan maupun ketrampilan pembuatan ekstrak.
Selain proses produksi dengan teknologi maju, jenis ini pada umumnya telah ditunjang dengan pembuktian ilmiah berupa penelitian-penelitian pre-klinik seperti standart kandungan bahan berkhasiat, standart pembuatan ekstrak tanaman obat, standart pembuatan obat tradisional yang higienis, dan uji toksisitas akut maupun kronis.

2.1.3 Fitofarmaka

Merupakan bentuk obat tradisional dari bahan alam yang dapat disejajarkan dengan obat modern karena proses pembuatannya yang telah tersandar, ditunjang dengan bukti ilmiah sampai uji klinik pada manusia. Dengan uji klinik akan lebih menyakinkan para profesi medis untuk menggunakan obat herbal di sarana pelayanan kesehatan. Masyarakat juga bisa didorong untuk menggunakan obat herbal karena manfaatnya jelas dengan pembuktian secara ilmiah.