Selasa, 24 April 2012

Contoh makalah tentang KB (Keluarga Berencana)

BAB II
MATERI

2.1 Pengertian

Keluarga Berencana adalah usaha untuk mengukur jumlah dan jarak anak yang di inginkan. Untuk dapat mencapai hal tersebut maka dibuatlah beberapa cara atau alternatif untuk mencegah ataupun menunda kehamilan.

2.1.1. Konseling KB di klinik

Dilakukan di klinik diupayakan agar di berikan secara perseorangan di ruang khusus dilaksanakan oleh para petugas medis di klinik, yaitu bidan, perawat, serta dokter. Pelayanan konseling di klinik dilakukan untuk melengkapi sebagai pemantap hasil konseling di lapangan mencakup hal-hal berikut :

a. Memberikan informasi KB yang lebih rinci sesuai dengan kebutuhan klien
b. Memastikan bahwa kontrasepsi pilihan klien telah sesuai dengan kondisi kesehatan

2.1.2. Konseling KB dilapangan non klinik

Dilaksanakan oleh para petugas di lapangan yaitu PPL KB, PKB, PPKBD . Tugas utama dipusatkan oleh pemberian informasi KB, baik dalam kelompok kecil maupun secara perseorangan, adapun yang diberikan mencakup.

a. Pengertian manfaat perencanaan keluarga
b. Proses terjadinya kehamilan
c. Informasi berbagai kontrasepsi yang benar dan lengkap

2.1.3. Perencanaan Keluarga

a. Seorang perempuan telah dapat melahirkan, setelah ia mendapat haid yang pertama
b. Kesuburan seorang perempuan akan terus berlangsung sampai mati haid
c. Kehamilan dan kelahiran terbaik, artinya resiko paling rendah untuk ibu dan anak adalah antara 20-35 tahun
d. Persalinan pertama dan kedua paling rendah resikonya
e. Jarak antara dua kelahiran sebagaiknya 2-4 tahun

2.1.4. Penafisan klien

Tujuan utama penafisan klien sebelum pemberian suatu metode dan kontrasepsi (misalnya pil KB, suntikan atau AKDR) adalah untuk menentukan adanya :

a. Kehamilan

b. Keadaan yang membutuhkan perhatian khusus

Masalah (misalnya diabetes atau tekanan darah tinggi) yang membutuhkan pengamatan dan pengelolaan lebih lanjut.
Pencegah infeksi tujuannya untuk :

1. Melindungi klien dan petugas pelayanan KB dari akibat tertularnya penyakit infeksi

2. Mencegah infeksi silang dalam prosedur KB, terutama pada pelayanan kontrasepsi metode AKDR, suntik, susuk dan kontrasepsi mantap.

3. Menurunkan resiko transmisi penyakit menular seperti hepatitis B dan HIV Aids baik bagi klien maupun petugas fasilitas kesehatan.

2.2. Dengan Alat

2.2.1 Diafragma

Diafragma adalah adalah kap berbentuk bulat cembung, terbuat dari lateks (karet) yang di insersikan kedalam vagina sebelum berhubungan seksual dan menutup serviks.
Jenis :

- Flat spring (flat metal band)
- Coil spring (coiled wire)
- Arching spring (kombinasi metal spring)

Cara Kerja :

Menahan sperma agar tidak mendapatkan akses mencapai saluran alat reproduksi bagian atas (uterus dan tuba falofi) dan sebagai alat tempat spermisida.

Manfaat kontrasepsi :

- Efektif bila digunakan dengan benar
- Tidak mengganggu produksi ASI
- Tidak mengganggu hubungan seksual karena telah terpasang sampai 6jam sebelumnya
- Tidak mengganggu kesehatan klien
- Tidak mempunyai pengaruh sistematik

2.2.2. Spermisida

Spermisida adalah bahan kimia (biasanya non oksinol-9) digunakan untuk menonaktifkan atau membunuh sperma dikemas dalam bentuk :

a. Aerosol (busa)
b. Tablet vaginal, supositoria, disolfable film
c. Cream

Cara Kerja :

Menyebabkan sel membran sperma terpecah, memperlambat pergerakan sperma, dan menurunkan kemampuan pembuhan sel telur.
Pilihan :

- Aerosol efektif segera setelah insersi
- Busa spermisida dianjurkan apabila digunakan hanya sebagai metode kontrasepsi
- Tablet vagina, supositoria dan film penggunaannya disarankan menunggu 10-15 menit sesudah dimasukkan sebelum hubungan seksual
- Jenis spermisida jelly biasanya hanya digunakan diafragma

Manfaat kontrasepsi :

1. Efektif seketika (busa dan krim).
2. Tidak mengganggu produksi ASI .
3. Bisa digunakan sebagai pendukung metode lain.
4. Tidak mengganggu kesehatan klien .
5. Tidak mempunyai pengaruh systematic.
6. Mudah digunakan .
7. Meningkatkan luberikasi selama hubungan seksual.
8. Tidak perlu resep dokter atau pemeriksaan kesehatan khusus.

2.2.3. Kondom

Tipe kondom terdiri dari :

a. Kondom biasa
b. Kondom berkontur
c. Kondom beraroma
d. Kondom tidak beraroma
e. Kondom pria dan wanita

Kondom untuk pria sudah cukup dikenal namun kondom wanita walaupun sudah ada, belum popular dengan alasan ketidak nyamanan atau tidak berisi.

Cara Kerja :

- Kondom mengahalangi terjadinya pertemuan sperma dan sel telur dengan cara mengemas sperma di ujung selubung karet yang dipasang pada penis sehingga sperma tersebut tidak tercurah kedalam saluran reproduksi perempuan.
- Mencegah penularan microorganism e (IMS termasuk HBV dan HIV atau Aids) dari satu pasangan kepada pasangan yang lain khusus (kondom yang terbuat dari lateks dan vinil).

2.3. Hormonal

2.3.1. Impan di Indonesia dikenal beberapa jenis implan, yaitu :

a. Implanon
b. Indoplan
c. Sinoplan
d. Jadena

Pelaksanaan pelayanan :

- Memiliki pencahayaan yang cukup
- Berlantai keramik atau semen sehingga mudah dibersihkan
- Terbebas dari debu dan serangga, dan
- Memiliki ventilasi udara yang baik

Selain itu juga perlu ada fasilitas untuk mencuci tangan termasuk air bersih yang mengalir ( air kran, dll )
Peralatan dan instrumen untuk insersi :

a. Meja periksa untuk berbaring klien
b. Alat penyangga lengan (tambahan)
c. Batang implan dalam kantong
d. Kain penutup steril (disinfeksi tingkat tinggi) serta mangkuk untuk meletakkan implan
e. Sepasang sarung tangan karet bebas bedak yang sudah disteril (didisinfeksi tingkat tinggi)
f. Sabun untuk cuci tangan
g. Larutan anti septic untuk disinfeksi kulit (missal larutan betadin atau jenis golongan pofidon lodin lainnya), lengkap dengan cawan atau mangkuk anti karat
h. Zat anestesi lokal (konsentrasi 1% tanpa epinefrin)

2.3.2. PIL Kontrasepsi pil progestin (mini pil)

a. Cocok untuk perempuan menyusui yang ingin memakai pil KB
b. Sangat efektif pada masa laktasi
c. Dosis rendah
d. Tidak menurunkan produk ASI
e. Tidak memberikan efek samping enstrogen
f. Efek samping utama adalah gangguan perdarahan; perdarahan tidak teratur
g. Dapat dipakai sebagai kontrasepsi darurat
Jenis Mini Pil :
a. Kemasan dengan isi 35 pil : 300 ug lefonolgestrel atau 350 ug noredindron
b. Kemasan dengan isi 28 pil : 75 ug desogetsrel
Cara mini pil :
a. Menekan sekresi gonadotropin dan sinesis steroid seks di ovarium (tidak begitu kuat)
b. Endometrium mengalami transformasi lebih awal sehingga implantasi lebih sulit

Tidak ada komentar:

Posting Komentar